Pernikahan adalah sebuah komitmen besar yang membutuhkan persiapan matang, bukan hanya pesta meriah dan gaun indah. Lebih dari itu, pernikahan adalah tentang membangun kehidupan bersama, menghadapi suka dan duka, serta tumbuh sebagai pasangan. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat penting agar pernikahan dapat berjalan harmonis dan langgeng. Persiapan ini tidak hanya mencakup hal-hal materiil seperti keuangan dan tempat tinggal, tetapi juga kesiapan mental dan emosional. Ada banyak hal yang perlu dipelajari dan dipahami sebelum memasuki jenjang pernikahan.
1. Makna pernikahan bagi masing-masing pasangan
Materi ini adalah materi
brainstorming untuk membuka wacana berpikir kedua calon pasutri tentang arti
pernikahan, hal yang ingin dicapai dalam pernikahan, maupun gambaran pernikahan
yang dimiliki oleh masing-masing pasangan. Hal ini akan memberi kesempatan tiap
pihak untuk mengenal pasangan dengan lebih baik, serta sama-sama berdiskusi
untuk menyamakan persepsi tentang pernikahan.
2. Komitmen pernikahan
Calon pasutri perlu menyadari bahwa
pernikahan adalah komitmen yang akan dijalani seumur hidup. Tujuannya, agar
masing-masing dapat membangun kesiapan untuk menjalani pernikahan, dan
mempersiapkan diri untuk senantiasa melakukan penyegaran hubungan pernikahan agar
tidak terjadi kejenuhan.
3. Komunikasi efektif antarpasangan
Banyak perselisihan yang terjadi dalam
pernikahan disebabkan oleh kesalahan dalam berkomunikasi. Tidak banyak yang
menyadari bahwa pria dan wanita memiliki perbedaan cara berkomunikasi yang kelak
akan membawa pengaruh besar saat berumah tangga. Karenanya, saling memahami
bagaimana cara masing-masing dalam mengkomunikasikan sesuatu dan memahami
perbedaan cara penyampaian pesan antar individu menjadi penting untuk
dipelajari. Hal ini juga akan membantu pasangan nantinya dalam proses
penyelesaian masalah karena sudah memahami cara komunikasi masing-masing.
4. Proses penyelesaian masalah
Dalam materi ini pasangan akan belajar
bahwa dalam pernikahan akan ada tantangan-tantangan yang dapat menjadi pemicu
permasalahan. Sehingga, masing-masing individu diharapkan dapat mempelajari dan
mempersiapkan diri serta mencari jalan keluar yang disepakati bersama bila
masalah tersebut muncul. Selain itu, pasangan juga akan belajar alternatif
problem solving yang dapat diterapkan ketika berhadapan dengan masalah.
5. Pengetahuan finansial
Materi ini mengajak pasangan untuk saling
terbuka dalam hal finansial dalam bentuk mengetahui pemasukan pasangan, biaya
yang akan ditanggung pasangan sebelum menikah, biaya yang akan dikeluarkan
setelah menikah, dan cara-cara mengatur keuangan selama hidup berumah tangga.
Meskipun kondisi finansial yang baik bukanlah faktor utama kebahagiaan rumah
tangga, namun masalah finansial kerap menjadi sumber masalah dalam rumah
tangga. Mempersiapkannya sejak dini dapat mengurangi potensi konflik karena
urusan keuangan.
6. Penyesuaian diri
Materi ini akan memberikan gambaran kepada
pasangan bahwa menikah adalah proses penyesuaian diri sepanjang hidup, baik
menyesuaikan diri untuk hidup dengan pasangan beserta kebiasaannya dan
keluarganya, sekaligus menyesuaikan diri dengan tantangan-tantangan yang akan
dijalani selama hidup berumah tangga. Dalam materi ini, pasangan juga akan
dipaparkan mengenai tantangan penyelesaian diri yang akan dihadapi dan
bagaimana cara menghadapinya serta saling belajar dari pasangan ketika ia
berhadapan dengan tantangan tersebut
7. Cara mempertahankan momentum cinta
Meskipun calon pasutri memiliki keyakinan
bahwa susah senang akan dijalani bersama, namun kenyataan membuktikan bahwa
semangat pada awal pernikahan dapat menghilang seiring dengan waktu. Karena
itu, salah satu hal penting yang wajib dipelajari oleh calon pasutri adalah
mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mempertahankan momentum
cinta agar keharmonisan rumah tangga dapat terjaga.
Ternyata, persiapan menikah tidak semata “punya uang berapa” dan mau tinggal dimana ya. Dari ketujuh materi di atas, sebagian besar merupakan persiapan mental karena memang ternyata hal tersebut memegang peranan kunci keharmonisan rumah tangga.
8. Perencanaan keluarga
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah
pentingnya pengetahuan tentang perencanaan keluarga. Termasuk di dalamnya
adalah perencanaan kehamilan, pada usia berapa berencana untuk hamil, berapa
banyak anak yang ingin dimiliki, dan berapa tahun jarak antaranak. Mengapa
perencanaan keluarga itu penting? Karena hal tersebut akan mempengaruhi
berbagai macam aspek dalam keluarga, dari pemenuhan gizi anak, kesehatan mental
ibu, hingga kemampuan finansial kepala keluarga.
0 Komentar